Notification texts go here. Contact Us

Naruto The Last Movie Part VI - Text

Views Naruto masih berada di alam genjutsu, dan ia kembali lagi ke masa ketika guru Iruka bertanya pada murid siapa orang yang ingin mereka ajak untuk menghabiskan waktu mereka. Namun kali ini, Naruto berada di sana sebagai dirinya saat ini.

Bagai hantu yang tak seorang pun menyadarinya, Naruto dewasa berdiri di belakang kelas, sambil melihat para murid termasuk dirinya sendiri.


"Hah, lagi-lagi Iruka-sensei.." ucap Naruto bosan dan kemudian melangkah pergi. Naruto kemudian berhenti ketika guru Iruka memarahi Naruto kecil. Naruto tersenyum. Kebetulan saat itu ia berada tepat di sebelah tempat duduk Hinata. Dan saat Naruto melihat nama orang yang Hinata tulis di kertas itu..

"Uzumaki Naruto"

Ternyata Hinata menulis namanya.

"Aku?" Naruto kaget.


Naruto dewasa kemudian berpindah lagi ke masa ketika Hinata memberinya obat salep, waktu di ujian chuunin.

"Kenapa kau memberiku obat salep?" tanya Naruto waktu itu.

"Dasar nggak peka.." ucap Sakura, yang tiba-tiba saja berdiri di sebelah Naruto.


"Terkadang dia memang tak peka sama sekali.." ucap Sakura pada Hinata di malam itu. Ya, kali ini Naruto berada di pinggir jalan, memperhatikan percakapan Hinata dan Sakura waktu itu. Karena tak hanya ingatannya, Naruto ternyata juga telah masuk ke dalam ingatan Hinata.

"Tadi kau ingin memberinya syal itu, kan?" tanya Sakura.
Hinata mengangguk.

"Aku yakin kau pasti bisa melakukannya, Hinata.." ucap Sakura.
"Percaya dirilah!"
"Ya, terimakasih.."

Naruto hanya diam, dan meski lambat namun perlahan perasaan itu mulai sampai padanya.


"Karena aku mencintaimu, Naruto-kun.." ucap Hinata waktu itu.

"Kau benar-benar menyukai Ramen ya?" tanya Sakura pada Naruto saat berada di kedai Ichiraku.

"Ya, aku cinta ramen!" ucap Naruto.
"Kau benar-benar cinta.."
"Ya, aku cinta Hinata.. "

"Naruto memang tak peka sama sekali." ucap Sakura. "Aku ragu dia mengerti cinta itu apa."
"Apa maksudmu?" tanya Hinata.

"Seperti.. ya.. dia tak bisa membedakan cinta pada sesuatu dan cinta pada seseorang.."

"Memangnya beda ya?" ucap Naruto.


Jadi malam itu, ketika Sakura mengatakan Naruto bodoh, Naruto mengejar Hinata. Bahkan ketika fansnya mencegat karena pesanannya sudah selesai, Naruto tetap mengejarnya. "Hinata!"

"senpai.."

Naruto berlari melewati jalanan bersalju.
"Hinata!" Naruto terus mengejar dan berteriak memanggil namun Hinata tetap tak mau berhenti.

Naruto pun berhenti, lalu selembar kertas turun dari langit bersama bola-bola salju kecil yang berjatuhan.

Naruto memandangi kertas itu, kertas milik Hinata di hari itu yang bertuliskan namanya, Uzumaki Naruto.



"Hinata.."

"Karena itulah, demi melindungi Naruto-kun, aku tak peduli meski aku harus mati.." ucap Hinata, yang saat ini berada di seberang jalan, melihat dengan tatapan penuh perasaan ke arah Naruto. "Karena.. aku mencintaimu, Naruto-kun.."

Angin bersalju secara perlahan mengangkat helai rambut Hinata..

"Naruto!!" Sakura kemudian datang secara tiba-tiba dan, "Naruto!! Ini cuma mimpi!!" Sakura membangunkan Naruto dari alam genjutsu itu.

Tampak Shikamaru, Sai dan Hinata juga sudah terbebas, tinggal Naruto yang saat ini masih berusaha Sakura bangunkan.


"Sakura.." Naruto mulai siuman.
"Akhirnya kau bangun juga.."

"Apa ini.. jebakan yang memang disiapkan oleh musuh?"

"Ya, ini memang jebakan yang berwujud genjutsu. Yang akan membuat korbanya terjebak di dalam ingatan mereka." ucap Shikamaru.

Kelompok itu telah mulai melanjutkan perjalanan mereka kembali. Dalam dunia penuh bola-bola melayang yang berisi kenangan masa lalu.

"Bisa dikatakan itu adalah penjara kenangan. Untung saja Sakura yang kebal terhadap genjutsu bersama dengan kita."


"Terimakasih Sakura. Tadi aku bermimpi bersenang-senang dengan kakakku.. tapi kau mengeluarkanku dari dunia itu.." ucap Sai.

"Kurasa itu bukan ucapan terimakasih.." ucap Shikamaru.

Naruto, setelah apa yang sudah ia lalui tadi, ia mulai memahami perasaan Hinata. Tapi, Naruto tak berani untuk mengatakannya.

Selanjutnya, mereka sampai di sebuah kolam air panas lagi.
"Kolam air panas lagi?"

"Hinata, apa Byakuganmu masih tak bisa melihat dasarnya?" tanya Shikamaru.
"Ya, Byakuganku masih seperti dihalangi.."


"Yosh, kalau begitu ayo kita langsung saja!"
"Laksanakan!!"

Sakura dan Sai menyusul Shikamaru yang sudah meluncur duluan ke kolam itu. Tak seperti biasanya, Naruto yang paling semangat tampak terdiam.

"Ada apa?" tanya Hinata.
"Tentang genjutsu tadi.."
"Eh? kenapa?"

"Ah tidak, bukan apa-apa.." Naruto pun melompat menyusul yang lainnya.


Tinggal Hinata yang masih berada di atas sana. Dan ketika ia hendak melompat untuk menyusul yang lainnya, seseorang muncul dan memangilnya, "Hinata.."

Orang itu adalah Toneri.

"Sudah kubilang, aku datang untuk mencarimu, jadi.."

"Dimana Hanabi!?" tanya Hinata.
"Jangan khawatir, dia sedang tertidur di kastilku.."

Toneri melompat mendekati Hinata.

"Kembalikan Hanabi!!" ucap Hinata.

"Tergantung jawabanmu, putri Byakugan.." ucap Toneri.
"Putri Byakugan?"

"Hinata.. menikahlah denganku."
"Menikah?"

***


Hi, I'm Yandi Mulyadi. Thank you for knowing me.